KELENJAR HIPOFISIS
![http://biodewi.webs.com/hipofisa%20%28pituitary%292.JPG](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
![http://biodewi.webs.com/gambar%202.jpg](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Gambar 2. hipofisis bagian
anterior dan posterior
Hipofisis lobus anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior
dapat dilihat pada gambar 3. Fungsi dan gangguannya dapat dilihat pada tabel 2.
![http://biodewi.webs.com/hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.jpg](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Tabel 2. Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior
dan gangguannya.
Hormon yang
dihasilkan
|
Fungsi dan
gangguannya
|
Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan
(Growth Hormone / GH)
|
merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak,
serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan pertumbuhannya
terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang,
ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
|
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone
(TSH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas
kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
|
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
|
Hormon gonadotropin pada wanita :
1. Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
2. Luteinizing Hormone
(LH)
|
Merangsang pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan estrogen
Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron
|
Hormone gonadotropin pada pria
:
1. FSH
2. Interstitial Cell
Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses
pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk
memproduksi testosteron dan androgen
|
Hipofisis pars
media
Tabel 3. jenis hormon serta fungsi
hipofisis pars media
hormon
|
Fungsi
|
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
|
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara
menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
|
![http://biodewi.webs.com/DIPERJELAS.jpg](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
Hipofisis lobus posterior
Hormon yang
dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada
gambar dan tabel dibawah ini.
Gambar.4 Hormon yang
dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Tabel 4. jenis hormon serta
fungsi dari hipofisis posterior
hormon
|
Fungsi
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
![http://biodewi.webs.com/BENER2.jpg](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg)
Gambar 5. Regulasi hormon ADH
Banyak
sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan(plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis
akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali)
sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi
tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali
seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah diserap,
maka urinenya kini bersifat pekat.
Jika seseorang buang air kecil
terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan sebab ADH
tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut diabetes insipidus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar